Kamis, 17 Juni 2010

Slamet Mugiyadi

” Live is like the candle “
Oleh : Sujiono , S.Pd

Tenang  dan telaten . Itulah  kesan  saya  terhadap  Profil  Pramuka Bulletin Pasir Luhur Tri wulan ini. Telaten terlihat ketika melaksanakan tugas sebagai Pengurus  Kwarran  Karanglewas, beliau laksana kan dengan tidak grusa-grusu.    Lebih  telaten  lagi  kalau  sedang  mengutak-utik  bonsai. Selain telaten beliau juga kepenakan , sehingga tak rikuh  untuk  berbincang-bincang  dengan  beliau.  
Nama lengkapnya SLAMET  MUGIADI Biasa dipanggil Kak MUGI. Lelaki berbintang   Sagitarius , putra dari Bapak W. Sastro  Wirejo  ini lahir di Banyumas 12  Desember  1958. Sekarang bersama  istri  tercinta :  Tursiyah , menetap di Jl. Jaya Diwangsa desa  Karanglewas kidul   RT. 01 / I  Kecamatan  Karanglewas.  
Jabatan dia saat ini adalah sebagai  guru  mata  pelajaran Bahasa  Inggris SMPN 1 Karanglewas. Dan di bidang organisasi dia  sibuk sebagai  Sie  Penegak  Kwarran  Karanglewas.
.Di waktu luangnya, lelaki  yang  memiliki  tinggi  badan  158  cm dan berat badan 78  kg ini, sering  terlihat  asik , sibuk membuat  pot  dan  memodif  tanaman  bonsai atau  menemani 2 anaknya : Adil  Sri  Pambudi  dan  Ardianyah  bermain  internet .   
Di suatu siang yang cerah, team Bulletin berhasil mewawan carainya di rumahnya  yang  asri  karena  penuh  dengan  bunga  bonsai.
“ Apa  cita-cita  Kakak waktu kecil ? “ tanya  Bulletin.
“ Waktu kecil, saya punya cita-cita menjadi  nakhoda. Tapi setelah  dewasa, yang  penting  menjadi  orang tua  yang baik  .” jawab penggemar  celana  komprang  atau  T.Shirt  warna  cerah ini  singkat  dan  jelas .
            “ Filosofi hidup anda ? “ tanya Bulletin  pelan.
“ Filosofi hidup saya yaitu :  Live is  like  the  candel. Hidup itu  seperti  lilin , yang rela  hancur demi menerangi kegelapan .” jawab  pengoleksi  buku-buku  dan  tabloid  atau  majalah  bonsai ini  mantap.

Siang  semakin  panas. Segelas  air  teh  manis  dan  sekotak  kue  pelan – pelan  masuk  ke perut  kami :
“ Boleh tahu karier anda di kedinasan ? “
            “ Dulu  saya  menjadi  guru  bakti  di  SMP  Muhammadiyah  tahun  1985-1987. Kemudian  bakti  lagi  di  SMP  Negeri  2  Kalimanah tahun  1987 sampai menjadi  guru  negeri  tahun  1988 . Tahun  1994  saya dimutasi  ke  SMP  Negeri 1 Karanglewas  sampai sekarang.“  kata  fans  berat  tokoh  pramuka  Lord  Baden  Powell  ini  lancar .
“ Punya  cita-cita  yang  belum  tercapai ? “
“ Cita-cita  atau  program yang  ingin  saya  gapai  adalah  ingin punya  kios  bonsai  sendiri. Kedua  membuka griya atau ” rumah  terapi.” Ketiga  saya  ingin menjuarai kontes  bonsai  tingkat  Nasional , dan  yang  terakhir  adalah memproduksi  snack / makanan  tradisional ” opak ”  dan  memecahkan rekor ”opak  terbesar sedunia.”   jawab  penggemar gending  Jawa  dan  film  komedi  Dono  Warkop  ini  penuh  semangat.
“  Ada  pesan  buat  pengurus ? ”  Tanya Bulletin .
“  Ramaikan kegiatan Gerakan Pramuka di Kwarran Karanglewas dengan sukarela . Sesuai  semboyan  ikhlas  bakti  bina  bangsa , “ jawab bapak penggemar  sayur  kangkung  buatan  ibu , mengakhiri  wawancara.